Dalam dunia pendidikan, khususnya penyelenggaraan pendidikan di daerah pedalaman pasti mengalami berbagai kendala. Salah satu kendala yang terjadi yaitu kurangnya motivasi dan ketertarikan siswa terhadap pendidikan. Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan kurang termotivasinya siswa dalam mengikuti pendidikan.
- Kurangnya Dukungan Orang Tua di Rumah
Pendidikan kepada anak bukan hanya menjadi tanggung jawab dari guru di sekolah semata. Guru tentunya mempunyai batas tertentu dalam memberikan perhatian kepada siswanya. Untuk 1 kelas yang jumlah siswanya kurang lebih 20 siswa, tentunya guru harus membagi waktu untuk mengawasi dan memperhatikan perkembangan belajar seluruh siswa. Disamping itu, waktu belajar di sekolah yang singkat juga merupakan salah satu kurangnya perhatian terhadap siswa secara mendalam. Siswa berada di sekolah hanya dari pukul 07.00 s/d 12.00. Selebihnya siswa menghabiskan waktu di rumah. Orang tua yang peduli terhadap perkembangan belajar anaknya tentu akan menanyakan bagaimana proses belajar di sekolah, apakah ada tugas rumah yang diberikan oleh guru si anak. Ini tentunya akan menimbulkan semangat belajar bagi si anak Sedangkan orang tua yang tidak mau tahu perkembangan belajar anaknya, lebih sibuk dengan pekerjaan tanpa adanya waktu untuk memperhatikan belajar anak tentu akan mengakibatkan anak merasa tidak adanya tuntutan untuk belajar atau mengulang pelajaran di rumah. - Cara Pengajaran Guru di Sekolah
Selain kurangnya dukungan orang tua di rumah dalam memberikan perhatian kepada perkembangan belajar siswa yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa, ada faktor lain yaitu cara pengajaran guru terhadap siswa di sekolah. Metode pengajaran yang diterapkan guru selama di kelas dalam proses belajar mengajar tentu memberikan dampak yang signifikan pada motivasi belajar siswa. Masih banyaknya guru yang hanya mengandalkan metode ceramah yang lebih mengedepankan pembelajaran terfokus kepada guru berdampak kurang aktifnya siswa dalam proses belajar mengajar. Terutama lagi bagi siswa yang memiliki kekurangan dalam bidang akademik tentu akan merasa bosan dengan ceramah yang terus-menerus disampaikan oleh guru. Hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi, sehingga akan memberikan motivasi dan ketertarikan siswa dalam mengkuti proses belajar mengajar. - Sistem Pendidikan
Sering berubahnya kurikulum di Indonesia tentunya juga harus diikuti penerapan kurikulum tersebut oleh sekolah, baik yang di kota maupun di pedalaman. Seperti yang Kurikulum 2013 yang baru dicanangkan penerapannya di seluruh Indonesia pada tahun 2014 kemarin, masih menimbulkan berbagai permasalahan. Penerapan yang tanpa didukung dengan pelatihan terhadap guru pedalaman yang kurang intensif dan maksimal menyebabkan guru mengalami kesulitan. Guru menjadi setengah hati dalam menjalankan proses belajar mengajar di kelas di karenakan masih kebingungan cara terbaik dalam menerapkan Kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajar. Hal ini tentunya pengajaran yang disampaikan oleh guru menjadi kurang optimal dan akan berdampak menurunnya motivasi belajar peserta didik.
Itulah beberapa faktor penyebab kurangnya motivasi belajar siswa, khususnya yang berada di daerah pedalaman. Sebenarnya masih banyak faktor lainnya yang dapat menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa. Namun yang harus menjadi renungan kita semua, bagaimana langkah terbaik agar anak-anak penerus bangsa memiliki pandangan bahwa dengan ilmu yang lebih maka masa depan juga akan terbentuk lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar